Membaca buku Pramoedya menurutku pribadi merupakan hal yang perlu keinginan kuat. Dahulu kala, di saat saya masih kecil butuh beberapa kali membaca satu halaman hingga akhirnya saya mengerti apa isi dari sebuah lembar buku "Bumi dan Manusia". Namun, tetap saya kecil selalu semangat untuk membaca buku karya Pram.
Midah bergigi emas adalah salah satu karya Pram yang sangat ringan (ringan di kelas karya Pram). Bukunya tipis hanya 132 halaman. Hari itu mulai membaca, yakin segera selesai di hari yang sama. Enath, seperti ada magnet yang menyedot untuk terus mengikuti kisah Midah.
Cerita ini dikisahkan dengan latar tahun 50an dengan setting Kota Jakarta dan daerah sekitarnya. Jakarta pada masa itu masih sepi dan penuh dengan kesederhanaan, walau tetap tidak berperikemanusiaan, salah satu korbannya Midah.
Midah adalah seorang anak dari keluarga Haji yang ternama di kampungnya. Keluarganya hidup berkecukupan dan memegang teguh keimanan. Hidup midah penuh kasih sayang dan cinta, setiap sore ia terbiasa duduk bercengkrama sambil mendengarkan lagu gambus bersama Bapaknya. Namun, kehidupannya berubah seketika ketika adik (dan adiknya lagi) lahir. Midah hanya dianggap sebagai bayangan, tidak diperdulikan dan tidak diberi kasih sayang. Mereka melupakannya.
Ia ingin mencari kasih sayang yang dahulu diterimanya. Telah ia lakukan apa saja namun hasilnya nihil. Midah yang masih belia menerima pinangan seorang pria terkenal asal kampung ayahnya tanpa pikir panjang. Ia hanya berharap ia akan mendapatkan kasih sayang dari prianya. Namun, kebahagiaan singkat menghampirinya. Midah akhirnya tahu bahwa suaminya memiliki istri banyak di saat dia telah mengandung.
Singkat cerita, ia kabur dan mencari jati diri serta penghidupan baru dengan ikut dalam orkes keroncong keliling. Masalah cinta dan kebahagiaan singkat menjadi poin dalam cerita ini. Tahun berlalu, Midah menjadi penyanyi radio terkenal.
Konflik batin dan fisik terjadi di sini. Midah sempat kembali ke rumahnya karena anaknya diambil paksa oleh ibunya. Namun, Midah yang kuat pendirian tetap memutuskan untuk kembali ke kehidupan gemerlap Jakarta. Midah tidak hanya menjadi penyanyi keroncong terkenal namun ia juga menjadi terkenal di kalangan pria-pria kelas atas yang hanya menginginkan cinta semalamnya.
Ceritanya cukup simpel dan mudah ditebak, namun karya Pram memang tidak pernah mengecewakan. Penuturannya cerdas dan menurut saya cocok sekali untuk yang baru ingin memahami sastra penulisan lebih dalam.
XOXO,
Sabilakhla
Midah bergigi emas adalah salah satu karya Pram yang sangat ringan (ringan di kelas karya Pram). Bukunya tipis hanya 132 halaman. Hari itu mulai membaca, yakin segera selesai di hari yang sama. Enath, seperti ada magnet yang menyedot untuk terus mengikuti kisah Midah.
Cerita ini dikisahkan dengan latar tahun 50an dengan setting Kota Jakarta dan daerah sekitarnya. Jakarta pada masa itu masih sepi dan penuh dengan kesederhanaan, walau tetap tidak berperikemanusiaan, salah satu korbannya Midah.
Midah adalah seorang anak dari keluarga Haji yang ternama di kampungnya. Keluarganya hidup berkecukupan dan memegang teguh keimanan. Hidup midah penuh kasih sayang dan cinta, setiap sore ia terbiasa duduk bercengkrama sambil mendengarkan lagu gambus bersama Bapaknya. Namun, kehidupannya berubah seketika ketika adik (dan adiknya lagi) lahir. Midah hanya dianggap sebagai bayangan, tidak diperdulikan dan tidak diberi kasih sayang. Mereka melupakannya.
Ia ingin mencari kasih sayang yang dahulu diterimanya. Telah ia lakukan apa saja namun hasilnya nihil. Midah yang masih belia menerima pinangan seorang pria terkenal asal kampung ayahnya tanpa pikir panjang. Ia hanya berharap ia akan mendapatkan kasih sayang dari prianya. Namun, kebahagiaan singkat menghampirinya. Midah akhirnya tahu bahwa suaminya memiliki istri banyak di saat dia telah mengandung.
Singkat cerita, ia kabur dan mencari jati diri serta penghidupan baru dengan ikut dalam orkes keroncong keliling. Masalah cinta dan kebahagiaan singkat menjadi poin dalam cerita ini. Tahun berlalu, Midah menjadi penyanyi radio terkenal.
Konflik batin dan fisik terjadi di sini. Midah sempat kembali ke rumahnya karena anaknya diambil paksa oleh ibunya. Namun, Midah yang kuat pendirian tetap memutuskan untuk kembali ke kehidupan gemerlap Jakarta. Midah tidak hanya menjadi penyanyi keroncong terkenal namun ia juga menjadi terkenal di kalangan pria-pria kelas atas yang hanya menginginkan cinta semalamnya.
Ceritanya cukup simpel dan mudah ditebak, namun karya Pram memang tidak pernah mengecewakan. Penuturannya cerdas dan menurut saya cocok sekali untuk yang baru ingin memahami sastra penulisan lebih dalam.
XOXO,
Sabilakhla
No comments:
Post a Comment